Sabtu, 12 Februari 2011

MENGUNGKAP "JIL' DI SARANGNYA

Pada tanggal 16 April 2005 lalu,berlangsung acara bedah buku di IAIN Jakarta.Buku yang dibedah adalah buku karya Hartono Ahmad Jaiz yang berjudul Ada Pemurtadan di IAIN.Pemrkarsa acara ini adlah anak2 JIL.Acara bedah buku ini diikuti 2 moderator dari JIL dan dari kubu Hartono Ahmad Jaiz.Di kubu JIL ada Ulil Abshar Abdalla dan Abdul Muqsith Ghazal.Kalau dari kubu Hartono, ada Hartono Ahmad Jaiz sendiri dan ada Muh.At-Tamami.
MEMBELA PEMURTADAN DENGAN PEMAHAMAN KEKUFURAN
Jalan yang ditempuh Muqsith dan Ulil dalam membela IAIN ketika bedah buku antara lain:
1.Berbohong dalam rangka memberika stigma sangat buruk kepada penulis
2.Membela kemurtadan / kekufuran dengan faham kekufuran, dan justru ditawarkan kepada penulis agar   mempelajari nya.Bahkan mereka mengklaim bahwa IAIN tak ada pemurtadan,yang terjadi hanya pluralisasi penafsiran.
3.Melecehkan penulis yang mengutip banyak ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi dengan tuduhan terlalu memberhalakan  huruf2 Al-Qur'an.Tuduhan itu dibalikkan oleh penulis:karena penulis mengikuti Al-Qur'an,maka pada hari Jumat pun ia melaksanakan Shalat Jumat,sedangkan Ulil,justru leha-leha seminar dengan orang Kristen membahas tentang Tuhan di Hari Jum'at dari jam 10-13 dan TIDAK SHALAT JUMAT,tandas Hartono Ahmad Jaiz sambil mengangkat majalah Gatra edisi 26 Februari 2005 yang memberitahukan bahwa Ulil tidak Shalat Jumat.
4.Memberikan cap buruk kepada penulis karena penulis melanggar prinsip2 dasar Al-Qur'an,karena penulis tidak memperbolehkan nikah beda agama.Padahal pernikahan beda agama bertentangan dengan S.Al-Mumtahanah ayat 13 dan Al-Baqarah ayat 221.
5.Gagal memberika cap buruk tentang akhlaq penulis dan isi buku,karena tuduhan2 Muqsith dan Ulil itu tak sesuai fakta,maka lebih drastis lagi,Muqsith membela ajakan berzikir dengan lafal anjing hu akbar ,dengan mengemukakan bahwa zikir dengan lafal anjing hu akbar pun kalau niatnya (tidak jelas karena suara hadirin gemuruh)maka bisa meningkatkan maqamnya.Ungkapan itu menjadika hadirin berteriak gemuruh,menyiratkan kejengkelan karena justru keluar betul keaslian produk IAIN yang diangkat jadi dosen ternyata seburuk itu pemikirannya dan keyakinannya.Bagaimana lagi mahasiswanya nanti.
6.Ulil berani menolak hadits Shahih,walau dia mengakui bahwa hadits itu shahih,hanya karena keberanian menurut dirinya.Ulil juga mengakui bahwa dirinya menulis di Kompas,tidak ada hukum Tuhan.
Berbohong atau Memutarbalikkan
Beberapa kebohongan yang dilontarkan:
1.Muqsith mengemukakan bahwa penulis buku ini sampai menulis;Sijompo Sinita Nuriyah."Penulis ini akhlaqnya masih akhlaq orang beriman atau tidak.Kalau orang beriman tentunya tidak menulis seperti itu,"kata Muqsith.Kebohongan itu dijawab oleh Hartono Ahmad Jaiz(penulis),bahwa di buku Ada Pemurtadan di IAIN ini tak ada tulisan yang bunyinya si jompo.Lantas,lanjut Hartono"Yang tidak berakhlaq itu yang mengubah perkataan ini atau siapa?"Dan juga,orang yang mengajak berdzikir dengan lafal anjing hu akbar (di IAIN Bandung) malah dibela.Kemudian yang menulis si jompo dan dianggap tidak berakhlaq. Ini yang tak berakhlaq dan imannya perlu dipertanyakan itu siapa.
2.Ada perkataan Muqsith bahwa Imam Ahmad dalam kitab Mizanul Kubro(Karangan As-Sya'roni) disebutkan,menurut pendapat Imam Ahmad,aurat wanita hanya dubur dan qubul saja(kemaluan depan belakang).Perlu dikemukakan dalam tulisan ini,Muqsith yang dosen dan Alumni UIn Jakarta itu apakah ingin mengampanyekan wanita2 di dunia ini bertelanjang atau bagaimana yang jelas dia dalam membela menyembunyika sesuatu.Dalam kitab Mizanul Kubro itu ada wanita merdeka(al-hurroh) dan ada wanita budak(al-ammah).Aurat wanita merdeka yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangannya,menurut pendapat Malik,Syafi'i dan Ahmad dalam salah satu dari dua riwayatnya.menurut Abu Hanifah,seluruh tubuh,dua telapak tangan,dan dua telapak kaki.Riwayat lain dari Ahmad,(seluruh tubuh wanita aurat)kecuali mukanya saja.(kitab Mizanul Kubro Juz 1 hal.170,cetakan 1,Darul Fikr Beirut,dalam hal syarat shalat ttg menutup aurat).Aurat wanita budak dalam shalat adalah pusar sampai lututnya.Ini pendapat menurut Malik,Syafi'idan salah satu riwayat Ahmad;dan riwayat yang lain bahwa aurat wanita budak adlah qubul dan dubur saja.Perlu dijelaskan sekarang kebohongan Muqsith dengan kenyataan bahwa wanita sekarang,pengertiannya ya wanita yang disebut al horroh itu.Lalu,kok bisanya Muqsith Ghazali dosen dan alumni UIN Jakarta ini mengatakan bahwa Imam Ahmad sdalam kita Mizanul Kubro,berpendapat bahwa aurat wanita hanya qubul & dubur saja.
3.Muqsith menganggap Hartono Ahmad Jaiz melanggar prinsip2 dasar Al-Qur'an,karena Hartono Ahmad Jaiz mengharamkan nikah beda agama.Perkataan itu sendiri Menyembunyikan sesuatu.Dakam buku itu sudah ditulis,yang dipersoalkan adlah wanita muslimah dinikahi lelaki kafir,Non-Islam,Yahudidll.Dan juga lelaki Muslim menikahi wanita Konghucu.Lalu Muqsith mengatakan bahwa tak ada ayat yang mengharamkan nikah beda agama.Itu juga menyembunyikan ayat,hingga dibantah dengan seru oleh seorang pemuda secara spontan dengan mengacungkan Al-Qur'an.Kalau Muqsith tak menolak Al-Qur'an,tentu mau mengakui ayatnya,ayatnya sudah jelas Al-Mumtahanah : 10,Al-Baqrah : 221,dan ttg kafirnya Ahli Kitab dalam Surat Al-Bayyinah : 6.Denagn cara menyembunyikan ayat,hingga justru menghalalkan nikah beda agama (seperti yang telah disebutkan itu) adalah salah satu bukti justru adanya faham yang dihembuskan dari UIN Jakarta adalah yang menentang ayat Al-Qur'an itu.
SUMBER : BUKU "BUNGA RAMPAI PENYIMPANGAN AGAMA DI INDONESIA"
KARYA   : HARTONO AHMAD JAIZ
Dengan sedikit pengubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar